Angiografi Pembuluh Darah Otak (Angiography Cerebral)
1)
PROTOKOL PEMERIKSAAN KONTRAS
·
Apa
yang harus diketahui sebelumnya?
1. Mempelajari tes tersebut, termasuk siapa
yang akan melakukan tes angiography cerebral ini, dimana, dan berapa lama tes
akan berjalan (biasanya 2 sampai 4 jam, tergantung pada permintaan tes). Anda
akan diposisikan pada meja penyinaran, dan kepala Pasien dimobilisasi, serta Pasien
tidak boleh bergerak.
2. Katakan pada dokter atau perawat jika Pasien
alergi terhadap yodium, bahan-bahan yang mengandung yodium (seperti kerang atau
udang), atau cairan kontras yang digunakan pada tes-tes lainnya. Pasien
diberitahu tentang kemungkinan efek samping dari cairan kontras yang
diinjeksikan pada tes angiografi pembuluh darah.
3. Pasien perlu berpuasa selama 8 sampai 10
jam sebelum tes.
4. Pasien
akan mengenakan pakaian rumah sakit dan melepas semua perhiasan, gigi palsu,
dan jepit rambut. Pastikan untuk buang air kecil sebelum meninggalkan ruangan.
5. Pasien
akan mendapat obat tidur dan obat lainnya selama 30 sampai 45 menit sebelum
tes. Pasien juga akan mendapat obat anestesi local. (Beberapa orang, terutama
anak-anak akan mendapat anestesi umum)
6. Pasien
perlu menandatangani surat yang menyatakan persetujuan Pasien untuk
melakukan
tes angiografi pembuluh darah. Pastikan untuk membacanya dengan hati-hati dan
tanyakan jika ada bagian yang tidak Pasien mengerti.
·
Apa
yang terjadi setelah tes?
1.
Biasanya, Pasien akan beristirahat di tempat tidur selama 12 sampai 24 jam dan
mendapat obat untuk nyeri. Perawat akan memeriksa Pasien setiap jam selama 4
jam pertama dan kemudian tiap 4 jam.
2. Pasien
akan dikompres es pada tempat suntikkan untuk membuat rasa nyaman dan
mengurangi pembengkakan.
3.
Jika injeksi pada paha dalam, maka jagalah kaki tetap lurus selama 12 jam atau
lebih. Jika pada daerah leher, perawat akan memeriksa kemampuan menelan dan
pernafasan Pasien.
4.
Setelah tes. Pasien bisa kembali ke diet normal. Minumlah cairan untuk membantu
mengeluarkan cairan kontras.
·
Apakah
tes angiografi pembuluh darah berisiko?
1. Tes
angiografi pembuluh darah tidak boleh dilakukan jika penderita mempunyai
penyakit hati, ginjal atau thyroid.
2.
Juga tidak boleh dilakukan jika penderita alergi terhadap yodium atau cairan
kontras.
·
Apa
yang dimaksud dengan hasil yang normal?
Tes
harus menunjukkan sirkulasi yang normal pada pembuluh darah otak.
·
Apa
yang dimaksud dengan hasil yang abnormal?
Perubahan
di dalam pembuluh darah otak mendukung adanya kelainan, seperti spasme, plak,
fistula, malformasi arteriovenus, atau arteriosclerosis. Penurunan darah ke
otak mungkin berhubungan dengan tekanan dalam otak yang meningkat. Perubahan
ini menunjukkan adanya tumor, daerah pembengkakan, atau penyumbatan aliran
cairan spinal. Jika terdapat tumor, tes dapat menunjukkan pembuluh darah yang
ada dalam tumor, sehingga dokter dapat mengetahui letak dan asal tumor
tersebut.
Pemeriksaan Angiografi dalam bilik pemeriksaan
•
Fase
I: Persiapan pasien
1.
Informasi
& Inform consent
2.
Set-up
tray : hemostat, prep sponge dan larutan antiseptic, syringe dan needle local anastesi, basin dan medicine cup, steril drape dan handuk, band, sterile image intensifier cover
3.
Set-up
injector & peralatan filming
4.
Monitoring
pasien
5.
Menentukan
&Menyiapkan puncture side
• Fase
II : Peletakan Kateter
1.
Radiografer
membantu radiolog menempatkan kateter
·
Fase III : Filming
1.
Radiografer
mengoperasikan injector & peralatan filming untuk menghasilkan radiograf yg
diperlukan
2.
Image
diproses
3.
Menyiapkan
image u/ diperlihatkan pd radiolog
·
Fase IV : Penanganan Pasien
1.
Membalut
luka puncture.
2.
Pastikan
bahwa
pasien atau perawat mengerti tentang perawatan post prosedure
•
Persiapan Pasien
1.
Menerima Informasi dan penjelasan prosedur
2.
Puasa
minimal 6 jam
3.
Rambut
pada
daerah pungsi dicukur
4.
VU
dikosongkan
5.
KU
baik
6.
memberitahu riwayat alergi
Alat Dan Bahan
·
Steril
a.
Ruangan
CathLab
b.
Spuit
20cc
c.
Duk
lobang
d.
Duk
biasa
e.
Baju
steril
f.
Bengkok
g.
Mangkok
h.
Konektor+
kunci
i.
Infus
set
j.
Spuit
5 cc:
k.
Abocath
No 16
l.
Kain
kassa
•
Non Steril
– Kontras Media
– Plester
– Alkohol
– NaCl
– Iodium
– Xylocain
– Gunting
– Korentang
– Standart infus
– O2
– Stetoskop
– Tensimeter
– Heparin
– Injektor
– Obat antihistamin
– Kaset
– Marker
– Pesawat khusus
Teknik
Pemeriksaan Fungsi Langsung
1. Pasien terlentang, punggung diganjal &
kepala diturunkan, hingga denyut ACC teraba.
2. Lakukan anestesi lokal
3. Pungsi leher pada perabaan denyut nadi
arteri karotis kommunis
4. Pungsi menembus dinding anterior &
posterior Pembuluh darah , tarik perlahan-lahan sampai darah memancur lancar.
5. Sheat didorong ke lumen arteri & mandrin tarik keluar.
6. Sambung sheath dengan luerlock.
7. Kontras +/- 8-10 cc , injeksi cepat.
8. Sinar X arah glabella sudut 27-30 derajat
dengan vertikal, kranio-kaudal.
Fase-
Fase Pemeriksaan setelah di suntikan ke dalam tubuh
1. Fase arteri :
1-3 detik.
2. Fase kapiler :
3-4 detik
3. Fase vena
4-12 detik.
Teknik
Pemeriksaan Tidak Langsung
1. Pungsi pada Arteri Femoralis ( inguinal)
dengan jarum abbocath 16/18 setelah anestesi lokal dan insisi.
2. Masukkan guide wire ke lumen arteri
Femoralis ke arah proksimal, lalu tarik abbocath ditarik keluar.
3. Masukkan kateter melalui “guide wire”,
lalu tarik “ guide wire “ keluar, sambung pangkal kateter dengan luer lock.
4. Dorong kateter mencapai arteri cerebral
5. Suntik kontras +/- 8 – 10 cc dengan
injeksi cepat
v Proyeksi Yang Digunakan
I.
Proyeksi Axial AP/Towne
PP: tidur terlentang
PO: kepala true AP, pertengahan film 2
cm di bawah MAE
CR: 30 derajat caudal
CP: 8cm diatas glabella menuju
pertengahan film
II.
Proyeksi Lateral
PP: tidur terlentang
PO: kepala true AP, MSP// kaset dan IOML
tgk lurus kaset
CP: 2 cm di dpn MAE dan 2 cm superior
ourika
CR: horizontal
III.
Proyeksi AP supraorbital
PP: tidur terlentang
PO: kepala true AP, pertghan film 2 cm
diatas MAE
CR: 10 - 20 derajat caudal
CP: diatas supraorbita marjin menuju
petrous rigde
IV.
Proyeksi Supraorbital Oblique
PP: tidur terlentang
PO: dr posisi AP kpl dimiringkan sebesar
30 – 40 derajat menjauhi sisi yg
disuntik
Pertengahan film 2 cm diatas MAE
CR : 10 derajat caudal
CP: diatas supra margin menuju petrous
ridge
V. Proyeksi
Transorbital AP
PP: tidur terlentang
PO: true AP, pertghan film 4 cm diatas
MAE
CR: 20 derajat cephalad
CP: pd perteghan mata, mll titih 2 cm
diatas MAE
Investasi 2
1.
Media kontras terkini yang digunakan
dalam bidang radiologi angiografi
Jenis
kontras media ionik : Amidotrizoat (campuran
meglumin amidotrizoat dan natrium amidotrizoat)
Jenis
kontras media non-ionik : Iopamiro, ioheksol, Barium sulfat
2.
Jelaskan fungsi dan kegunaannya
1.
Untuk
mendeteksi problem pada pembuluh darah yang ada di dalam atau yang menuju otak
(contohnya, aneurysma, malformasi pembuluh datah, trombosis, penyempitan atau
penyumbatan)
2.
Untuk
mempelajari pembuluh darah otak yang letaknya tidak normal (karena tumor, gumpalan
darah, pembengkakan, spasme, tekanan otak meningkat, atau hydrocephalus, melihat adanya cidera, aneurisma, plack, kelainan
konginental, arterisklerosis pada daerah arteri karotis)
3.
Untuk
menentukan pemasangan penjepit pembuluh darah pada saat
pembedahan dan
untuk mencek kondisi pembuluh tersebut.\
3.
Jelaskan organ yang menjadi targetnya
Organ
yag menjadi targetnya adalah arteri yang terdapat dalam pembuluh otak. Seperti
berikut :
4.
Jelaskan unsur yang terdapat di dalamnya
Komposis
kontras ionik : 1 ml
Angiografin mengandung 0,65 g Meglumine
Amidotrizoate (meglumine
diatrizoate ) dalam setiap larutan
Komposis
kontras non ionik : 3 atom yodium, tanpa
ion, tanpa gugus karboxil ·
4 sampai 6 gugus hidroxil ·
osmolalitas rendah ·
molekul benzine dikarboxamide
monomerik
Tekanan osmotik yang rendah
Iohexol 300
·
%salt consentrate :
none
·
%iodine consentrate : 30
·
Iodine
: 300 mg/ml
·
Viscosity : 6.3 cps
·
Osmolatity : 672
5.
Jelaskan bagaimana cara kerjanya
1. Pasien akan
dibaringkan pada meja penyinaran pada saat dilakukan injeksi. Pasien perlu
berbaring dengan posisi lengan di sisi pasien.
2. Anestesi local
disuntikkan. Kemudian jarum dimasukkan ke arteri.
3. Setelah dilakukan
sinar-x untuk melihat letak jarum, dokter menginjeksikan cairan kontras khusus
ke pembuluh darah vena di area arteri di kaki pasien yang disebut arteri
femoralis, melalui kateter yang
akan memberikan jalur langsung ke pembuluh kepala dan leher tanpa menyeberangi arteri
dekat di hati dan langsung menuju pembuluh-pembuluh darah di dala otak. Saat
dimasukkan pasien merasakan beberapa tekanan dan ketidaknyamanan. Pasien akan
merasa seperti terbakar sesaat pada saat cairan kontras disuntikkan. Setelah
itu pasien akan merasa hangat dan kemerahan, nyeri kepala sebentar, atau merasa
asin di mulut. Bahkan mungkin pasien akan mual dan muntah.
4. Setelah injeksi,
dilakukan penyinaran sinar-x yang menyebabkan peralatan pencitraan seperti
tube akan berputar di sekitar kepala
pasien dan mungkin akan mendengar bunyi suara bising karena kebisingan ini
untuk membantu dokter mengetahui tentang posisi peralatan maupun pasien. Gambar
x-ray yang ditampilkan pada layar berfungsi untuk dokter melihat gambaran x-ray
ketika pemeriksaan sedang dilakukan
5. Gambar diambil , hasilnya diproses, dan
dilihat. Tergantung pada hasil tersebut, mungkin akan dimasukkan cairan kontras
lagi dan dilakukan penyinaran sinar-x serial.
6. Jika sudah
didapatkan hasil penyinaran sinar-x serial yang memuaskan, dokter menarik jarum
atau kateter. Perawat akan mencek apakah
ada perubahan dan memasang perban.
Komentar
Posting Komentar